8 Nov 2008

Pekerja TI Ingin Obama Jadi 'Presiden Teknologi' Kenapa yaaaa.....

Washington - Barack Obama sukses jadi presiden Amerika. Kemenangan ini disambut oleh penggiat teknologi informasi, khususnya mereka yang berkecimpung di Silicon Valley, wilayah AS yang identik dengan pengembangan teknologi.

Dikutip detikINET dari AFP, Kamis (6/11/2008), Obama pun dijuluki sebagai 'presiden teknologi' karena diharapkan jadi presiden pertama yang benar-benar fokus pada pengembangan teknologi.

"Obama menyukai teknologi dan bagian penting dari suksesnya adalah karena ia memakai teknologi dengan efektif. Hal itu menjadikannya 'presiden teknologi'," kata analis teknologi Rob Enderle dari Enderle Group yang bermarkas di Silicon Valley.

Berdasarkan laporan dari Center for Responsive Politics mengungkap bahwa perusahaan teknologi di Silicon Valley, memberi dana kampanye 5 kali lebih besar pada Obama ketimbang McCain. Bahkan menjelang pemilu, 91 persen firma teknologi dan pekerja di sana mendukung Obama.

Berbagai harapan pun ditumpukan pada Obama. Pria berdarah Kenya ini antara lain diharapkan mempertahankan netralitas internet dan memperluas jaringan broadband pada semua orang Amerika.

Dan Obama tampaknya siap memenuhi harapan tersebut. Dalam salah satu pidato, Obama menyatakan salah satu prioritas utamanya adalah pemanfaatan teknologi dalam kebijakannya.

Obama ingin memberi lebih banyak informasi pemerintah secara online sehingga orang bisa menelisik informasi dan berkomentar tentang berbagai peraturan. Obama juga berencana menunjuk Chief Technical Officer untuk memastikan terlibatnya teknologi dalam jalannya pemerintahan.

Mereka yang diperkirakan menduduki pos CTO itu adalah pejabat Google Eric Shmidht atau Shane Robinson, CTO Hewlett Packard. Namun demikian, resesi ekonomi barangkali menghalangi Obama menggeber teknologi untuk mendukung pemerintahannya.

"Dia memang punya banyak rencana besar. Namun dengan situasi ekonomi sekarang, berapa banyak yang bisa dilakukannya," demikian nada pesimis Van Baker dari lembaga penelitian Gartner.


Sumber : http://www.beritanet.com/

Tidak ada komentar: